top of page

Entrepreneurship in Architecture #Sesi2

  • defrinaanggraeni
  • Apr 11, 2015
  • 2 min read

Hai, Ini diaaa!! lanjutan pembahasan pada seminar entrepreneurship in architecture. Pada sesi kedua ini, diisi oleh Rafael David, salah satu dari 3 principal Aboday.


Pada slide pertamanya bertuliskan,

" Route to Entreprenuer"

Leaving the Comfort Zone

Beliau lebih banyak menjabarkan tentang tips-tips yang harus mulai dibangun dan dapat diaplikasikan pada diri kita yang masih mahasiswa untuk ke depannya. Tidak hanya ditujukan untuk yang mau membuka biro arsitek saja, tapi tips ini juga bermanfaat untuk semua mahasiswa arsitektur yang ingin menekuni dunia arsitektur tersebut. Nah, berikut beberapa tips tersebut:

1. Internship yang tepat sangat membantu

Ingin menjadi arsitek? arsitek yang seperti apa? yang ahli dalam menanggapi high rise, atau yang seperti apa? Nah, Cobalah untuk internship / magang , belajar banyaklah disana dan tentukan tempat belajar dengan biro yang sesuai dan mendukung arah perencanaan kedepan diri kita. Karena di sanalah proses pembangunan diri seorang arsitek dibentuk pula.

2. Pilihlah tempat kerja yang tepat

Hampir sama halnya dengan internship, selayaknya wadah belajar, tapi tempat kerja merupakan hal yang lebih serius. Di sinilah ada fase "develop style". tempat kerja pun akan mempengaruhi mindset, sistem dan pola kerja pada diri kita, maka dari itu pilihlah yang tepat, yang akan membangun diri dan mengembangkan kemampuan dengan matang.

ngelamar.jpg

3. Konsisten

Kalau ingin menjadi seorang koki yang handal ya bekerjalah terus dalam bidang itu, di dapur, dengan jam terbang terus menerus, latihan terus menerus untuk memperkaya hasil dan keahlian. Begitu pula untuk menjadi seorang arsitek :)

4. Jam terbang elemen kritikal

Ada hal yang menarik yang diucapkan oleh narasumber,

"Proyek yang susah akan membuat saya pintar."

Menghadapi berbagai persoalan dalam proses mendesain membuat otak berputar keras mencari penyelesaiannya, hal ini pula yang menjadikan seorang profesional berpengalaman dan berwawasan.

dan beliau juga mengingatkan bahwa arsitek itu diukur dari proyek terbangun, bukan gambar yang dia bikin.


Dan untuk berwirausaha di bidang arsitektur, mulailah dengan benar, tiga hal yang berkaitan akan hal itu yaitu:

  • Mimpi

  • Rencanakan

  • Pasarkan

Kurang lebih hampir sama dengan pemaparan pembicara sebelumnya. Namun, ketika seorang arsitek merintis bironya, yang dia pikirkan tidak hanya bagaimana membuat desain yang baik, tapi juga mengenai business plan; gaji, pegawai, tempat, dan lain-lainnya. Itu pun juga harus dipikirkan_infrastrukturnya, karena hal tersebut sangat mempengaruhi kelangsungan biro tersebut.


Ternyata, membentuk sebuah biro konsultan sendiri merupakan sebuah cita-cita berjangka panjang ya. Tidak hanya tentang sebuah tim, tapi diri sendiri pun perlu pengembangan diri, baik kemampuan dalam desain, berarsitektur, dan kemampuan berorganisasi, team management.


Untuk yang akan membangun biro konsultannya, tetap semangat ya dan jangan patah arang!

Semoga bermanfaat dan termotivasi :)

 
 
 

留言


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
Search By Tags
  • Facebook Basic
  • Twitter Basic
  • Vimeo Basic

© 2023 by ROGER FORBES. Proudly created with Wix.com

bottom of page